16 Nov 2022, 08:30

Memahami Cold Wallet dan Cara Kerjanya

Kalau Anda termasuk pemain lama di bidang investasi kripto, istilah cold wallet mungkin pernah Anda dengar sekilas. Sebagian orang menyebutnya dengan istilah lain, yakni cold storage. Namun disini kami akan memakai istilah cold wallet sebagai titik berangkat. 

Sebuah cold wallet biasanya digunakan secara offline untuk menyimpan bitcoin maupun jenis mata uang kripto lain. Dengan menggunakan sebuah cold wallet, aset koin disimpan di sebuah platform yang tidak terhubung dengan internet. 

Dengan demikian benda tersebut melindungi pemilik aset dari akses ilegal, pencurian aset, serta berbagai macam serangan siber yang mungkin dialami ketika sistem penyimpanan koin terhubung dengan internet.

Model penyimpanan cold wallet biasanya lebih banyak digunakan investor individu. Alasannya mungkin karena perangkat cold wallet (biasa disebut sebagai hardware wallet juga) dijual bebas, jadi mudah dibeli. Namun alasannya tentu bukan cuma itu.

Kenapa Anda membutuhkan Cold Wallet?

Karena karakteristik mata uang digital seperti kripto identik dengan sistem terdesentralisasi, alias tidak diatur lembaga keuangan seperti bank, pemilik kripto akan mengalami kesulitan ketika berusaha mengembalikan token maupun wallet-nya dicuri. 

Beda halnya bila Anda menyimpan uang di bank. Ketika uang Anda dicuri, ada kemungkinan bank akan mengganti uang Anda yang hilang dari rekening. 

Dengan perbedaan seperti itu, seorang investor kripto sebaiknya mengambil langkah pengamanan yang diperlukan untuk menyimpan aset rapat-rapat. Nah, di titik inilah sebuah cold wallet dibutuhkan untuk menyimpan dan mengelola aset kripto. 

Semua wallet kripto pada dasarnya memiliki public dan private keys. Kedua kunci tersebut menyediakan akses ke token yang disimpan di dalam wallet

Setiap private keys terdiri dari string unik karakter alfanumerik yang digunakan untuk mengakses kripto milik investor. Biasanya private keys digunakan ketika investor ingin menjual koinnya atau memindahkan koinnya ke wallet lain. 

Di sisi lain, public keys fungsinya mirip dengan alamat akun email, dan biasanya digunakan untuk mengidentifikasi ke dompet mana koin akan dikirimkan. 

Jadi ketika penjual dan pembeli kripto melakukan transaksi, penjual dan pembeli harus saling berbagi public keys. Kemudian penerima koin hanya bisa mengakses dana melalui private keys. Di ranah terakhir inilah ada kewajiban menjaga private keys agar tetap aman. Kalau dicuri, koin bisa dibuka dan diakses dari alamat lain tanpa sepengetahuan pemilik koin.

Cold Wallet: Memberikan Keamanan Lebih

Secara keseluruhan, wallet kripto yang bisa diakses secara online masih kalah, terutama dari segi keamanan, ketimbang cold wallet

Sebagian besar wallet yang terhubung dengan internet (disebut juga hot wallet), menghasilkan dan menyimpan private keys, kemudian menyetujui transaksi secara online menggunakan kredensial private keys. Setelah itu transaksi yang divalidasi disiarkan ke dalam jaringan. 

Masalahnya transaksi yang dilakukan secara online selalu membuka celah di mana pengesahan menggunakan private keys bisa direkam dan kemudian dicuri.

Masalah semacam itu kemudian dipecahkan lewat cold wallet, yang mengesahkan transaksi private keys di lingkungan offline. Sebagian besar perangkat cold wallet tidak terkoneksi dengan perangkat lain, kecuali bila dihubungkan dengan sengaja oleh pemiliknya.

Sederhananya, ketika pemilik token memulai transaksi secara offline, prosesnya untuk sementara ditransfer ke cold wallet di mana pengguna mengesahkan transaksi memakai private keys sebelum dikirim kembali secara online

Dengan demikian, perbedaan antara hot dan cold wallet ada di proses pengesahan memakai private keys yang tidak bisa diintip oleh peretas atau orang yang mencoba meretas private keys pengguna.

Jenis: Hardware Wallet

Sebetulnya ada banyak contoh cold wallet yang bisa kita temukan di luar sana, dan salah satu jenis yang populer adalah hardware wallet. Perangkat hardware wallet merupakan tempat yang aman untuk menyimpan dan menghasilkan private keys secara offline

Contohnya ada banyak, salah satunya adalah Safepal. Hardware wallet satu ini tidak membutuhkan koneksi NFC, WiFi, Bluetooth, maupun USB Connection agar bisa bekerja dengan baik. 

Dengan karakteristik seperti itu, cold wallet seperti Safepal sebaiknya dipilih sebagai metode untuk mencegah pencurian oleh peretas yang berusaha mengakses private keys melalui metode peretasan yang memanfaatkan jaringan internet. 

Get Free Consultation

Discuss your IT requirements with our customer support at
+62 822 9998 8870